JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas dan WRI Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman terkait dukungan perencanaan dan kebijakan agenda Pembangunan Rendah Karbon (PRK) dan Berketahanan Iklim bidang kemaritiman dan sumber daya alam. Penandatanganan ini memperkuat kerja sama keduanya yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir dalam mendukung dua agenda Visi Indonesia Emas 2045, yakni transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan PRK dan berketahanan iklim.

“Untuk memperkuat dukungan terhadap penyusunan perencanaan dan kebijakan yang mengedepankan prinsip PRK, Kementerian PPN/Bappenas dan WRI Indonesia sepakat mengukuhkan kerja sama melalui Nota Kesepahaman untuk mendukung pelaksanaan agenda PRK dan Berketahanan Iklim, mencakup bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, dan lingkungan hidup,” papar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati, Selasa (6/8).

Cakupan kerja sama meliputi penyusunan peta jalan dekarbonisasi nikel, penyusunan indikator transisi berkeadilan di sektor energi, penyelarasan target iklim Indonesia dengan perencanaan pembangunan nasional, penyusunan peta jalan implementasi strategi kerangka kerja karbon biru, serta pembentukan Platform Kemitraan Multipihak untuk Transformasi Sistem Pangan Indonesia. Diharapkan kerja sama ini berkontribusi pada dua dokumen, yakni RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029. “Sebagai salah satu arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045, ekonomi hijau menjadi hal yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak. Upaya transformatif dalam mencapainya tentu melalui percepatan transisi energi berkeadilan menuju pemanfaatan energi baru terbarukan, termasuk menyiapkan keahlian dan kesempatan kerja baru, serta pengembangan ekosistem yang memberikan insentif pada para pelaku,” jelas Deputi Vivi.

Transisi berkeadilan menitikberatkan pada keseimbangan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk menekan risiko dan dampak negatif. Oleh karenanya, kerja sama keduanya fokus pada pengembangan indikator transisi berkeadilan di Indonesia untuk menjaga transisi yang adil dan inklusif, seperti mitigasi kerugian ekonomi dan dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi kesenjangan akses terhadap energi bersih, serta menyiapkan pengembangan SDM, peluang kerja, dan jaminan sosial. Indikator ini untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala dampak transisi energi dari perspektif sosial, ekonomi, dan lingkungan di bawah rangka perencanaan pembangunan nasional.

Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadhi mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman dengan studi indikator transisi energi berkeadilan sebagai cakupan kerja sama tersebut. “Indonesia perlu memastikan manfaat dan risiko dari masa depan yang berkelanjutan tersebar secara merata pada seluruh kelompok masyarakat, serta transisi yang berlangsung sejalan dengan agenda pertumbuhan ekonomi. Kami optimis, awal dari studi untuk indikator transisi energi berkeadilan ini langkah penting mengawal pemanfaatan energi baru terbarukan secara berkelanjutan,” pungkas Nirarta.

Galeri
Artikel Terkait
Indonesia Terpilih sebagai Chairman UNESCO Global Geopark Youth Forum
Kementerian PPN/Bappenas berhasil membawa perwakilan Indonesia, Immanuel Deo Juvente Hasian Silalahi sebagai Chairman UNESCO Global Geopark Youth Forum dalam 1st UGGp Youth Forum yang terdiri atas 44 Perwakilan Geoparks Youth dari 44 negara, dengan total 169 UGGp seluruh dunia. Dalam pemilihan pada Selasa (14/12), Deo mengalahkan dua pesaing asal Romania dan Malaysia. Dari Indonesia, selain Deo, terdapat empat delegasi lain yaitu Obed Kresna W. (Gunung Sewu UGGp), Diemas Sukma Hawkins (Rinjani-Lombok UGGp), Tri Wibowo (Belitong UGGp) dan Safira Devi Amorita (GN Maros-Pangkep) yang tergabung dalam tim punggawa Indonesia Garuda Geopark Youth Forum. Sebelumnya, dari total 148 peserta seleksi, Kementerian PPN/Bappenas memilih delegasi Indonesia melalui serangkaian agenda, yakni Kick-off pembentukan Indonesia Geopark Youth Forum 2021 di Geosite Batu Bedil Geopark Belitong, perekrutan daring dan luring, hingga lokakarya di Batur UNESCO Global Geopark yang bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.   “Saya berharap pemuda memberikan suara serta aksi konkret dalam pengembangan geopark di seluruh nusantara dan dunia, semangat bangkit berkontribusi menyebarkan energi positif untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan yang salah satunya melalui pengembangan geopark. Kepada para pemuda yang tergabung dalam Indonesia Geopark Youth Forum yang saya banggakan, jadilah representasi geopark Indonesia yang harumkan nama bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai”, ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.   Inovasi Indonesia untuk UNESCO Global Geopark Youth Forum meliputi Geoparks Youth Platform Hub dan 1st UNESCO Global Geopark Youth Forum yang rencananya akan dilaksanakan di Bali pada 2022 mendatang, terintegrasi dengan G20 Indonesia. Konsep program kerja juga mengusung pentingnya network, engagement, dan collaboration. “Anak muda atau youth secara nasional dan global memiliki kekuatan tak terbatas untuk menyebarluaskan dan meningkatkan edukasi tentang geopark ke masyarakat umum. Oleh karena itu, forum ini menjadi wadah yang tepat bagi pemuda untuk mengutarakan ide dan saran terkait geopark secara berkelanjutan,” jelas Deo.   Secretary of the International Geoscience and Geoparks Programme UNESCO, Kristof Vandenberghe menilai program kerja Indonesia akan mampu menghubungkan geopark-geopark yang ada di dunia, melalui upaya mendorong efektivitas dan efisiensi penyebaran informasi sekaligus peningkatan pengetahuan publik mengenai geopark. Delegasi Indonesia yang juga terlibat langsung dalam perancangan draf kerja UNESCO Global Geopark Youth Conference tersebut menyepakati pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan, kolaborator, dan inovator secara lokal dan global untuk mengembangkan edukasi, konservasi, dan pengembangan masyarakat dalam konteks keberagaman geologi, biologi, dan budaya untuk geopark berkelanjutan.   Jakarta, 16 Desember 2021   Parulian Silalahi                                                          Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas
Berita Kerjasama
Thursday, 16 December 2021
HLF MSP 2024 Mempercepat Pencapaian Indonesia Emas 2045
Jakarta, 21 Agustus 2024 – Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 yang digelar di Bali, 1-3 September 2024. Forum tersebut adalah upaya konkret Indonesia mengajak dunia menyiapkan solusi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Demikian ditegaskan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas) Bogat Widyatmoko, Rabu (21/8/2024). Bogat menjelaskan forum tersebut merupakan inisiatif strategis untuk mengatasi tiga masalah global utama yakni global polycrisis, melemahnya multilateralisme, dan dampak pandemi global. "HLF MSP 2024 hadir sebagai platform untuk merespons berbagai krisis global yang telah memperlebar kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara, serta memperlambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Suistainable Development Goals (TPB/SDGs) 2030," ujar Deputi Bogat. Indonesia pun ditegaskannya berkomitmen kuat mendorong solidaritas global sekaligus mempercepat pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan multipihak yang inovatif dan transformatif. Tiga fokus pembahasan pada pertemuan HLF MSP 2024 adalah pertama, Multi-Stakeholder Partnerships for Strengthening South-South and Triangular Cooperation, yaitu kemitraan lintas negara yang memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular guna menciptakan solusi bersama dalam menghadapi tantangan global. Kedua, Enhancing Welfare and Sustainability through Sustainable Economy, yaitu merumuskan strategi kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan melalui ekonomi yang berkelanjutan dengan menekankan pada pentingnya integrasi lingkungan dalam pembangunan ekonomi. Ketiga, Advancing Development through Innovative Financing, yaitu mendorong pembangunan melalui pembiayaan yang inovatif, yang menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif. HLF MSP 2024 diharapkan menjadi katalisator bagi upaya global dalam menciptakan perubahan sistemik yang berlandaskan pada kemitraan inklusif. Pertemuan di Bali nanti diharapkan dapat mendorong pertumbuhan, khususnya negara berkembang melalui perdagangan dan investasi. Diskusi-diskusi pada HLF MSP 2024 juga diharapkan dapat memperbesar peluang dan akses yang lebih mudah ke teknologi baru, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan efisiensi integrasi ke perdagangan global. Langkah-langkah itu dinilai akan kembali menguatkan peran Indonesia dalam upaya mempersempit kesenjangan pembangunan antarnegara dan mempercepat pencapaian TPB/SDGs 2030. (TR/Elvira Inda Sari)
Berita Pembangunan
Wednesday, 21 August 2024
Bappenas dan WRI Indonesia Tanda Tangani Kerja Sama Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon
JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas dan WRI Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman terkait dukungan perencanaan dan kebijakan agenda Pembangunan Rendah Karbon (PRK) dan Berketahanan Iklim bidang kemaritiman dan sumber daya alam. Penandatanganan ini memperkuat kerja sama keduanya yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir dalam mendukung dua agenda Visi Indonesia Emas 2045, yakni transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan PRK dan berketahanan iklim. “Untuk memperkuat dukungan terhadap penyusunan perencanaan dan kebijakan yang mengedepankan prinsip PRK, Kementerian PPN/Bappenas dan WRI Indonesia sepakat mengukuhkan kerja sama melalui Nota Kesepahaman untuk mendukung pelaksanaan agenda PRK dan Berketahanan Iklim, mencakup bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, dan lingkungan hidup,” papar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati, Selasa (6/8). Cakupan kerja sama meliputi penyusunan peta jalan dekarbonisasi nikel, penyusunan indikator transisi berkeadilan di sektor energi, penyelarasan target iklim Indonesia dengan perencanaan pembangunan nasional, penyusunan peta jalan implementasi strategi kerangka kerja karbon biru, serta pembentukan Platform Kemitraan Multipihak untuk Transformasi Sistem Pangan Indonesia. Diharapkan kerja sama ini berkontribusi pada dua dokumen, yakni RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029. “Sebagai salah satu arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045, ekonomi hijau menjadi hal yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak. Upaya transformatif dalam mencapainya tentu melalui percepatan transisi energi berkeadilan menuju pemanfaatan energi baru terbarukan, termasuk menyiapkan keahlian dan kesempatan kerja baru, serta pengembangan ekosistem yang memberikan insentif pada para pelaku,” jelas Deputi Vivi. Transisi berkeadilan menitikberatkan pada keseimbangan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk menekan risiko dan dampak negatif. Oleh karenanya, kerja sama keduanya fokus pada pengembangan indikator transisi berkeadilan di Indonesia untuk menjaga transisi yang adil dan inklusif, seperti mitigasi kerugian ekonomi dan dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi kesenjangan akses terhadap energi bersih, serta menyiapkan pengembangan SDM, peluang kerja, dan jaminan sosial. Indikator ini untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala dampak transisi energi dari perspektif sosial, ekonomi, dan lingkungan di bawah rangka perencanaan pembangunan nasional. Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadhi mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman dengan studi indikator transisi energi berkeadilan sebagai cakupan kerja sama tersebut. “Indonesia perlu memastikan manfaat dan risiko dari masa depan yang berkelanjutan tersebar secara merata pada seluruh kelompok masyarakat, serta transisi yang berlangsung sejalan dengan agenda pertumbuhan ekonomi. Kami optimis, awal dari studi untuk indikator transisi energi berkeadilan ini langkah penting mengawal pemanfaatan energi baru terbarukan secara berkelanjutan,” pungkas Nirarta.
Berita Pembangunan
Tuesday, 06 August 2024